PASAMAN - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Sabar AS meminta agar semua kegiatan dan aktifitas yang dilakukan di lingkup PMI diharapkan hanya diorientasikan untuk tujuan PMA.
"PMA yang saya maksud di sini bukan penanaman modal asing melainkan penanaman modal akhirat, " kata Sabar saat memberi sambutan dalam upacara HUT PMI ke-78 tingkat Kabupaten Pasaman tahun 2023 di Nagari Air Manggih Barat, Kecamatan Lubuk Sikaping, Selasa (19/9/2023).
Upacara itu sendiri dihadiri sejumlah unsur Forkopimda Pasaman, sejumlah kepala OPD di lingkup Pemkab Pasaman, Kepala Badan Pertanahan Nasinal Kabupaten Pasaman, Kepala KPHL Pasaman Raya, KaCab Bank Nagari Lubuk Sikaping, pengurus PMI Sumbar, pengurus PMI Pasaman, PMI Kec se Kab Pasaman, PMR, Pegiat Lingkungan dan Kebencanaan serta undangan lainnya.
Dilaksanakan aktivitas penanaman pohon produktif untuk penghijauan sebayak 110 batang guna melindungi dan memanfaatkan hutan agar menghindari bencana alam dan memberdayakan ekonomi masyarakat.
Menurut Sabar yang juga Wakil Bupati (Wabup) Pasaman itu, semua rangkaian kegiatan di PMI, baik yang menyangkut donor darah maupun urusan kebencanaan dan sosial, sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Artinya, menurut Sabar, bila semua kegiatan dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas serta ditujukan untuk kepentingan kemanusiaan semata, maka diyakini akan mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
"Bagaimana tidak, karena semua kegiatan yang kita lakukan hanya dimaksudkan untuk menolong umat manusia yang sedang membutuhkan darah dan umat manusia yang sedang ditimpa bencana, " katanya.
"Betapa mulia sebenarnya tugas yang kita emban karena betapa banyak umat manusia yang bisa ditolong dan diangkat dari dalam kondisi yang susah, " tambah mantan anggota DPRD Sumbar itu.
Pada bagian lain Sabar menjelaskan, banyak upaya yang telah dilakukan PMI Pasaman untuk menuju ke kondisi yang jauh lebih dari sebelumnya. "Alhamdulillah, progresnya lumayan menggembirakan, " kata Sabar.
Secara kelembagaan, menurut Sabar, sudah semua kecamatan di Pasaman yang telah memiliki kepengurusan PMI. Selama ini, hal itu belum pernah ada. Selain itu, di setiap nagari sudah terbentuk kelompok pendonor.
Tidak cukup sampai di sana, tambah Sabar, di setiap sekolah tingkat SLTA di Pasaman sudah terbentuk kepengurusan palang merah remaja (PMR).
Imbas dari semua upaya itu, sambung Sabar, persoalan klasik berupa keterbatasan stok darah di PMI secara perlahan mulai bisa diatasi. "Bahkan pada kondisi-kondisi tertentu kita mengalami surplus stok darah, " ungkapnya.
Sabar berharap kondisi seperti ini bisa dipertahankan, dan kalau bisa ditingkatkan. "Jangan sampai terjadi lagi stok darah di PMI yang fluktuatif, " tandasnya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan stok darah di PMI, sebut Sabar, saat ini pihaknya sedang menyiapkan database pendonor darah di Pasaman. "Dalam rakor PMI Pasaman nanti akan kita launching database itu, " sebut Sabar AS.